Berdasarkan informasi, bangunan tersebut mendapat renovasi terakhir pada tahun 2017. Namun belum diketahui secara pasti penyebab utama keruntuhan atap. Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
“tadi ada laporan adanya sekolah sd di bogorejo yang atapnya blorot semua. namun korban jiwa tidak ada, karena kejadian sudah pukul 13.00 saat anak-anak sudah pulang semua. ada tiga kelas. informasi renovasi tahun 2017, sudah 8 tahun. penyebab belum tahu masih dalam penyelidikan,” ujar AKP Hartono, Kapolsek Merakurak.
Pemerintah Daerah belum mendapat laporan runtuhnya atap SD Negeri Bogorejo. Namun, jika tingkat kerusakannya berat, maka perbaikan dapat di bantu menggunakan APBD tahun 2026 mendatang. Namun jika kerusakan ringan, maka sekolah dapat menggunakan dana bos.
“kalau ringan bisa ditangani sekolah menggunakan dana bos. tapi kalau lategori berat maka kita carikan solusi lain atau masuk awal tahun. saya belum mendapat laporan seberapa kerusakannya. kalau ringan sekolah bisa menggunakan bos, tapi kalau berat kita bantu dari apbd,” kata Aditya Halindra Faridzky, Bupati Tuban.
Pemkab Tuban masih menunggu laporan dari pihak sekolah. Saat kejadian, tak satupun pihak sekolah baik guru maupun kepala sekolah mau memberikan keterangan kepada wartawan.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait