Sultan Agung bukan hanya tokoh budaya, tapi juga pemimpin yang gigih melawan kolonialisme. Dalam buku Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II, Peri Mardiyono menulis bahwa Sultan Agung pernah menyerang VOC di Batavia.
"Ketika VOC mengirim utusan ke Mataram pada 1614, Sultan Agung menolak mentah-mentah tawaran kerja sama," tulis Mardiyono dalam bukunya dikutip Jumat (27/6/2025).
Namun krisis pangan akibat perang berkepanjangan dengan Surabaya pada 1618 membuat Sultan Agung mempertimbangkan pendekatan diplomatik. Pada 1621, Mataram mulai menjalin komunikasi dengan VOC, walau negosiasi gagal.
Gagal menjalin aliansi dengan VOC, Sultan Agung mencoba menggandeng Portugis untuk melawan dominasi Belanda. Usaha ini dilakukan untuk memperkuat posisi Mataram dalam menghadapi tekanan dari Surabaya dan Banten.
Pada 1622, Mataram menundukkan Sukadana di Kalimantan. Sementara pada 1636, Palembang dan sekitarnya di Sumatera juga masuk dalam wilayah kekuasaan Mataram. Sultan Agung bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan Kerajaan Makassar, salah satu kekuatan utama di Sulawesi saat itu.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait