get app
inews
Aa
Read Next : Peringati Harlah ke 59, DKC CBP KPP Tuban laksanakan Apel

Krupuk Rambak Squit Berbahan Kulit Cumi-cumi

Selasa, 04 Oktober 2022 | 05:58 WIB
header img
Krupuk Rambak Squit. : Foto : Pipit Wibawanto

TUBAN, iNewsTuban.id - Krupuk rambak berbahan kulit sapi atau kulit kerbau mungkin sudah biasa. Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, seorang wanita berinovasi membuat krupuk rambak Squit atau berbahan kulit cumi-cumi. Camilan renyah tersebut memiliki rasa enak, gurih dan harganya lebih ekonomis.

 
Bangunan sederhana di tengah pemukiman warga Desa Dawung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tersebut sekilas tidak tampak istimewa. Namun dalam rumah milik Sri Kayatin ini, tercipta berbagai inovasi camilan berbahan hasil laut. Salah satunya adalah kerupuk rambak Squit, yang sedang booming.
 
Krupuk rambak pada umumnya dibuat dari kulit sapi atau kulit kerbau. Sementara krupuk rambak Squit ini sesuai namanya dibuat dari bagian tubuh cumi-cumi, yaitu kulitnya. Meski demikian, rasa rambak Squit tak kalah lezat dengan pendahulunya, yakni rambak kulit sapi atau kerbau.
 
Bahkan, krupuk rambak Squit ini dianggap lebih gurih. Aroma lezat seafoodnya masih kuat terasa, namun tidak amis. Selain itu rambak Squit memiliki tekstur lembut, sehingga tidak nyereti atau nyangkut di tenggorokan, seperti krupuk rambak kulit sapi.
 
“ini makan krupuk rambak, rambak cumi, rasanya sangat gurih,” ujar Adam, penikmat krupuk rambak Squit.
 
Pembuatan krupuk rambak Squit ini terinspirasi dari keberadaan pabrik pengolahan cumi-cumi di desa tetangga. Pabrik hanya mengambil daging cumi-cumi, sementara kulitnya dibuang menjadi limbah. Berbekal kemampuan memasak, Sri Kayatin mencoba mengolahnya menjadi camilan.
 
Proses pengolahannya tidak terlalu rumit. Kulit cumi-cumi yang terkumpul diberi bumbu racikan Sri Kayatin. Setelah bumbu merasuk, kulit cumi dikeringkan di bawah terik sinar matahari. Selanjutnya kulit cumi kering digoreng menggunakan minyak panas, hingga mekar dan teksturnya renyah.
 
Sejak dipasarkan, permintaan rambak Squit terus meningkat. Namun minimnya ketersediaan bahan dan tenaga, membuat Sri Kayatin harus membatasi pesanan 50 bungkus per-minggu. Harga yang dipatok adalah Rp 17.000 untuk kemasan premium dan Rp 15.000 untuk kemasan biasa.
 
“kalau rambak itu asli gak ada campurannya. kemudian saya bumbu dan keringkan lagi, lalu digoreng dan dikemas,” kata Sri Kayatin, produsen krupuk rambak Squit.
 
Selain krupuk rambak Squit, Sri Kayatin juga memproduksi berbagai macam camilan lain. Diantaranya rengginang cumi-cumi, rempeyek cumi-cumi, krupuk cumi-cumi, serta aneka camilan berbahan hasil laut. Produk Sri Kayatin tersebut bisa ditemui di swalayan, pusat oleh-oleh dan perhotelan Kabupaten Tuban.

Editor : Prayudianto

Follow Berita iNews Tuban di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut