"Kita semua bersyukur kalau peternak bisa bahagia. Karena dengan itu kami juga ikut bahagia, terutama apabila yang tadinya hanya memiliki maksimal 5 ekor sapi bisa menjadi 50 ekor. Dari seorang peternak bisa menjadi pengusaha peternakan," ujarnya.
Sementara itu pakar FKH Unair Dr. Emy Koestanti Sabdoningrum menjelaskan, pada kegiatan ini, para peserta yang sebagian besar merupakan peternak sapi mengalami kepanikan dengan adanya pandemi PMK.
"Karena sangat berdampak sekali, kematian sapi sangat drastis. Sehingga peternak mengalami kerugian yang berlipat-lipat," bebernya.
Lalu, walau saat ini PMK sudah menurun, namun para peternak mengakui kalau wabah tersebut masih ada hingga saat ini. Itulah sebabnya kita mengatakan kalau ternak sehat maka ekonomi akan tumbuh.
"Produk dari PT CTSI dan Bima Feed kalau kita padukan dari sisi akademisi, karena saya berada di lab produksi ternak. Maka pakan ternak maupun vitamin dan obat-obatan ini merupakan kolaborasi yang sangat bagus," tegasnya.
Ia mengungkapkan, produk Bima Feed melalui analis nutrisi sudah bagus. Apalagi dibantu untuk meningkatkan imun, tidak terlepas dari feed suplemen yang ada pada produk PT CTSI.
"Selaku akademisi harus netral, namun menurut saya secara keilmuan, kedua produk ini saling melengkapi. Sehingga sangat bagus untuk mencegah hewan ternak terjangkit PMK," pungkasnya.
Editor : Prayudianto