Pemateri acara yang sekaligus pakar industri manufaktor di Kabupaten Tuban, Abdul Wahid Nuruddin dalam paparannya Briket Arang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak dan gas dalam kegiatan industri dan rumah tangga. Briket arang merupakan bentuk energi terbarukan dari biomassa yang berasal dari tumbuhan atau tanaman yang saat ini sangat banyak tersedia di lingkungan. Dilain pihak, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut merupakan sumber energi alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang relatif besar. Limbah pertanian tersebut dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat buatan sebagai bahan bakar alternatif yang disebut briket.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian ini adalah memanfaatkan limbah tongkol jagung menjadi briket arang sebagai energialternatif ramah lingkugan, dan arang aktif sebagai bioabsorben pada penyaringan minyak goreng bekas, serta meminimalisasi limbah tongkol jagung. Metode yang digunakan adalah metode karbonasi untuk pembuatan arang tongkol jagung baik untuk bahan baku pembuatan briket maupun arang aktif dengan menggunakan tungku pengarangan. Proses selanjutnya untuk pembuatan briket yaitu dengan menambahkan perekat pada arang tongkol jagung yang telah dihaluskan, kemudian dicetak dengan bentuk silender dengan bantuan alat pengepres.
Briket B2 J Unirow. Foto. Ist.
Ditinjau dari sisi ekonomi arang aktif dapat dijadikan menjadi suatu usaha menambah pendapatan ekonomi keluarga. Dengan memperhatikan prospek briket arang dan arang aktif yang cukup cerah yang benilai ekonomi yang cukup tinggi, maka sangatlah perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pemanfaatan limbah tongkol jagung menjadi briket sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak dan gas, serta menjadi bahan baku pembuatan arang aktif.
Editor : Prayudianto