"Untuk optimalisasi penggunaan semen ramah lingkungan (Non-OPC), kami tidak mungkin bekerja sendirian, perlu kolaborasi dengan banyak pihak termasuk produsen bahan bangunan seperti SIG, kontraktor, maupun pengguna jasa dalam hal ini satuan kerja, atau sektor swasta yang melakukan investasi khususnya di IKN. Kami berharap, bersama SIG dan Bina Karya, kita memastikan kaidah-kaidah pembangunan hijau ini terus dijalankan untuk mewujudkan sinergi positif, dan menghasilkan karya dan manfaat yang besar, spektakuler, dan pastinya memberikan dampak kebaikan untuk semuanya,” ucap Mohammad Zainal Fatah.
Lebih lanjut, Mohammad Zainal Fatah menambahkan bahwa pada tahun 2024, Kementerian PUPR akan menjalankan realisasi lebih dari 157 triliun anggaran APBN. ”Sebagaimana arahan pemerintah, gelombang pertama pembangunan IKN sudah dimulai sejak 2022, dengan magnitude pembangunan dalam periode 2022 - 2024 mencapai hampir 80 triliun. Ini tentunya menjadi peluang bagi kita bersama untuk mengoptimalkan sumber-sumber daya untuk mewujudkan pembangunan IKN sesuai cita-cita bersama dan agenda pembangunan lain secara keseluruhan,” tutur Mohammad Zainal Fatah.
Sejak Desember 2022, SIG dipercaya memasok bahan bangunan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur IKN. Kerja sama dengan Bina Karya ditargetkan menjadi peluang pertumbuhan bisnis bagi SIG terutama di tengah kondisi industri yang mengalami oversupply, serta memperluas dampak dari nilai tambah diversifikasi produk dan solusi SIG untuk konstruksi yang berdaya tahan dan berorientasi pada lingkungan.
Editor : Prayudianto