Mary Ann Nichols, Annie Chapman, Elizabeth Stride, Catherine Eddowes, dan Mary Jane Kelly dibunuh selama sembilan minggu dari Agustus hingga November 1888. Mereka semua mengalami luka di leher, luka post-mortem, termasuk di vagina, dan bagian tubuh diambil dari Chapman, Eddowes, dan Kelly.
Mayat korban keempat, Catherine Eddowes, ditemukan dalam keadaan termutilasi pada 30 September 1888 di trotoar di Mitre Square. Bersama mayat Eddowes, dengan kondisi kepala hampir putus dan hidung terpotong, ditemukan juga selendang sutra yang berlumuran darah.
Dilansir Daily Express, hampir 120 tahun kemudian pada 2007, Edwards, seorang pengusaha London utara, menemukan selendang yang diduga milik Eddowes itu di sebuah lelang di Bury St Edmunds, Suffolk.
Penasaran, tetapi skeptis, dia membelinya dan menemukannya dalam kondisi sangat baik dengan apa yang tampak seperti darah dan bahkan noda air mani masih ada di pakaian itu. Belakangan diketahui bahwa selendang itu disimpan oleh Sersan Polisi Amos Simpson, yang membawa jasad Eddowes ke kamar mayat.
Simpson kemudian menjadikan selendang tersebut sebagai hadah untuk istrinya. Meskipun dia tidak pernah memakainya, selendang itu tetap menjadi milik keluarga selama beberapa generasi dan dilelang oleh keponakan buyut Sersan Simpson, David Melville-Hayes.
Edwards terkejut bahwa selendang sutra yang sangat indah, yang dihiasi dengan bunga-bunga itu adalah milik Eddowes, karena dia adalah seorang pemabuk yang sangat miskin. Namun, desain dan pewarna yang digunakan tampak seperti yang diproduksi di St.
Editor : Prayudianto