Kasus PMK di Kabupaten Menurun, Pasar Hewan Akan Beroperasi Kembali

TUBAN, iNewsTuban.id - Setelah beberapa pekan ditutup untuk mengantisipasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK, pasar hewan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, diperkirakan akan beroperasi kembali mulai 17 februari 2025 besok.
Hal ini menyusul terus menurunnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku di wilayah setempat. Meski demikian dinas terkait saat ini masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi sejak tiga bulan terakhir membuat aktivitas di sejumlah pasar hewan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tutup total.
Kondisi ini salah satunya seperti terpantau di pasar hewan Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Pasar yang biasanya dipenuhi dengan aktivitas jual beli hewan ternak ini berubah menjadi sepi. Kondisi pasar tampak longgar dan tak ada satupun aktivitas di dalamnya.
Guna mengantisipasi massifnya penyebaran kasus PMK, Dinas terkait menutup seluruh pasar hewan di Kabupaten Tuban, diantaranya Pasar Hewan Semanding, Pasar Hewan Kerek, Pasar Hewan Parengan dan Pasar Hewan Jatirogo.
Sebuai surat edaran dan pengumuman yang di tempel-tempel di pasar hewan, penutupan pasar ini berlangsung selama 21 hari terhitung sejak 28 januari lalu hingga 17 februari 2025.
“jadi nanto sebelum tanggal 17 tentu kami akan melakukan rapat koordinasi dengan semua stakeholder yang terkait termasuk opd terkait nanti untuk membuat pertimbangan tentu nanti keputusan ada di pimpinan dengan berbagai pertimbangan yang akan disampaikan. semisal menurun akan dibuka kembali, nanti sangat di mungkin. tentu kajiannya dari berbagai aspek atau sisi tidak hanya dari sisi pmk melainkan ekonomi juga,” ujar Eko Julianto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perlindungan Tanaman (DKP2P) Tuban.
Guna mengantisipasi adanya penyebaran virus PMK, sebelum masuk ke area pasar, hewan ternak akan disemprot disinfektan terlebih dahulu.
Editor : Prayudianto