get app
inews
Aa Text
Read Next : Kakemenag Jatim Serahkan Izin Operasional (IJOP) MI BAS International Islamic School Tuban

Tergerus Jaman, Tradisi Tabuh Lesung di Tuban Dihidupkan Kembali Lewat Festival

Minggu, 28 September 2025 | 09:24 WIB
header img
Ibu-ibu tampak semangat mengikuti festival Tabuh Lesung di Dusun Janten, Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, dalam upaya untuk melestarikan budaya warisan leluhur yang nyaris punah digerus modernisasi.

TUBAN, iNewsTuban.id - Festival Tabuh Lesung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendapat sambutan meriah dari warga. Tradisi memukul lesung yang dulunya digunakan untuk menumbuk padi, kini dihidupkan kembali lewat sebuah lomba.

Festival Tabuh Lesung digelar di kawasan Sendang Dusun Janten, Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

 

 

Alat tradisional penumbuk padi yang dulunya menjadi sarana komunikasi dan hiburan masyarakat itu, kini dilombakan.

Delapan kelompok dari perwakilan Rukun Tetangga ikut berpartisipasi. Peserta didominasi kaum ibu ibu, mulai usia muda hingga lansia.

 

Dengan serius, ibu ibu ini membuat irama dari kayu pemukul yang ditabuhkan ke lesung, hingga muncul alunan musik berbalut vokal tembang Jawa.

Tak hanya itu, pakaian yang di gunakan pun bernuansa tempo dulu, membuat suasana semakin hidup dan autentik.

 

 

Meski tradisi tabuh lesung hampir punah, antusiasme warga tetap tinggi.

Lesung yang dahulunya untuk menumbuk padi, jagung dan ketela pohon, kini lebih dilihat sebagai warisan budaya yang perlu dilindungi dan dilestarikan.

 

Pada masa lalu, tabuhan lesung tidak hanya dipakai untuk mengolah hasil panen, namun juga sebagai media komunikasi dan hiburan di pedesaan.

“ini terinspirasi dari tadi, pengalaman masa lalu dari pak kadus janten sendiri, ini kemudian terinspirasi untuk membuat sebuah event, lomba, yakni dalam rangka untuk meningkatkan, memperingati, atau melestarikan budaya leluhur bangsa ini.ya, tradisi lesung ini kan sebetulnya dulu ketika ini eranya masih era 90-an, ya. kalau sekarang sudah hampir punah. jadi, di era 90-an jadi itu masih menjadi tradisi di masyarakat nginu untuk sebagai sarana, ini kan apa, memproses hasil pertanian. ada padi, jagung, kemudian ada ketela pohon. jadi, ini menjadi tradisi masyarakat dulu sehingga seiring berjalannya waktu, dengan modernisasi zaman, ini menjadi tergerus. jadi, ini kemudian digali kembali supaya ada nilai-nilai luhur budaya bangsa yang diaktifkan kembali.peserta, ini masih, karena ini event pertama, jadi ini masih satu dusun di dusun janten, terdiri dari delapan kelompok.ya, untuk peserta sendiri, ini karena ini adalah masih apa, masa lalu, jadi rata-rata ibu-ibu yang usianya sudah sepuh. jadi, untuk yang keterlibatan dari generasi muda sendiri, ini sebatas sebagai vokalnya atau penyanyinya karena festival lesung ini juga selain tabuh lesung juga ada lomba apa namanya, lagu-lagunya.antusias warga alhamdulillah sangat luar biasa. yang hadir hari ini tidak hanya dari dusun janten tapi seluruh warga desa nginu, juga dari luar desa,”  kata Wawan Hariyadi, Kepala Desa Ngino.

Lewat festival Tabuh Lesung, diharapkan masyarakat tidak sekadar menikmati lomba, namun juga menumbuhkan kesadaran untuk melstarikan budaya leluhur, di tengah derasnya arus modernisasi.
 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut