Solar Bersubsidi Langka, Sopir di Tuban Mengeluh Antre Berjam-jam di SPBU, Antrean Mengular
Salah satu sopir, Triantono (55) warga Kecamatan Semanding, mengaku sudah menunggu sejak pagi hanya untuk bisa mendapatkan solar bersubsidi agar kendaraannya bisa beroperasi.
“sudah dari jam 9 sampai sekarang. oh, ini nunggu, ini nunggu ngisi itu. katanya 2 jam gitu. saya tunggu aja, kalau enggak tak tunggu, enggak kerja nanti. ya kerjanya ya... pencari bakul-bakul ini. tuh, kalau enggak antri ngene kan enggak bisa. enggak bisa kerja. oh, disini yang terus ada ini biasanya di sleko ini atau di pom dasin. ya sulit ya seperti ini. disemayani-semayani kadang enggak ada gitu ada,” ujar Triantono, sopir pick up.

Hal senada disampaikan Ali, (30) sopir truk asal Semanding. Ia mengatakan sudah antre sejak pukul 10.00 pagi hingga sore hari, namun belum juga mendapatkan giliran pengisian solar bersubsidi. Bahkan menurutnya kondisi serupa juga terjadi di SPBU lain di wilayah Tuban.
“ya, dari tadi jam 10.00. itu udah barusan kebongkar. rata-rata semua antre, enggak ada solar. ya, belum muat. rencanakan habis antre solar kan baru muat. banyak, empat harian lah. ya paling, ya. kalau di gresik ada, tapi kan jam-jaman, mas. enggak pasti. itu kalau paling ya pagi sampai siang. kalau di sini jam 10.00 sampai jam 15.00 kalau enggak salah. sama saja. percuma muter-muter enggak dapat solar, malah solare malah habis,” ungkap Ali, sopir truk.
Para sopir berharap agar stok solar bersubsidi di SPBU bisa segera kembali normal seperti biasanya. Mereka khawatir jika kondisi antrean panjang ini terus berlanjut, aktivitas kerja dan distribusi barang akan terganggu.

Editor : Prayudianto