BUNG KARNO : PEMILU UNTUK PERSATUAN BANGSA

Pipit Wibawanto
Rangga Bisma Aditya, S. Sosio. Anggota KPU Kota Blitar Periode 2019-2024, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Politik, Partisipasi Masyarakat dan SDM. (Foto : iNews/Pipit W)

Seruan tersebut bukan tanpa alasan jika melihat 43.104.464 pemilih terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), dari total 77.987.879 penduduk Indonesia. Dengan jumlah pemilih tersebut, kerawanan akan polarisasi bangsa ditakutkan muncul akibat kepentingan Partai Politik yang saat itu sangat dominan.

Bahkan 5 hari sebelum Pemilu pertama dilaksanakan, tepatnya 24 September 1955, Bung Karno berpidato dihadapan Kongres Rakyat Jawa Timur. Adapun beberapa pesan dalam pidato tersebut adalah tekad Bung Karno yang menginginkan bahwa Indonesia harus tetap berdasarkan Pancasila.

Selain itu, Bung Karno juga menekankan bahwa Indonesia bukan milih sesuatu golongan. Indonesia adalah milik seluruh Bangsa Indonesia dari sabang sampai Merauke, sehingga beliau juga mendorong persatuan nasional meski pada kenyataannya Indonesia terdari berbagai suku, adat istiadat, ras, dan agama.

Pemilu 1955 merupakan ajang pembuktian bagi Indonesia sebagai negara demokratis. Adalah kebanggaan tersendiri atas pembuktian Indonesia di mata internasional dalam hal kematangan sebagai sebuah bangsa yang saat itu baru 10 tahun berdiri.

Tingginya angka partisipasi masyarakat yang mencapai 87,65% dari total 37.785.299 pemilih hadir berpartisipasi pada Pemilihan anggota DPR RI dan 37.837.105 pemilih hadir berpartisipasi pada Pemilihan Anggota Konstituante, menjadi keberhasilan penyelenggaraan pemilu di Era Bung Karno.

Editor : Prayudianto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network