Untuk sementara ini, pemasaran dilakukan hanya melalui media sosial saja, yaitu melalui WA, Facebook, Instagram serta Grab.
“sebenarnya kita lebih ke buah duriannya, ternyata pas buah durian kita pesan perlu waktu beberapa hari lah itu pasti ada resiko, jadi buah yang pecah kita olah menjadi makanan tapi buah yang masih bagus dari pada dibuang, tapi untuk yang jelek kita harus benar benar buang,” ujar Oktaviani Andrian, pembuat Ketan Talam Durian.
Meski awalnya hanya coba-coba, pasangan suami istri ini mulai berpikir untuk berjualan serius. Keduanya akan memperluas pemasaran hingga keluar daerah dan mencoba membuat olahan Ketan Talam Durian yang tahan lama.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait