Sang bupati pun langsung dikeroyok ramai-ramai oleh pemberontak. Pejabat pendopo lainnya Demang Ngemplak yang melihat bupati terdesak menghadapi berandalan bersenjata lengkap mencoba memberi perlawanan membantu Mas Tumenggung Jogonagoro.
Tetapi karena musuh sangat banyak, senjata keris yang diambilnya tak berarti banyak. Demang Ngemplak itu pun tewas tertusuk senjata lawan. Alhasil Mas Tumenggung Jogokaryo II berjuang sendirian menghadapi para pemberontak.
Pada mulanya dia dapat menghindari serangan para pemberontak dan berbagai senjata tidak mempan, tetapi karena sedemikian banyak senjata yang mengenai tubuhnya, akhirnya hancur bagian dalamnya dan kemudian roboh, tak lama kemudian tewas.
Setelah tahu Mas Tumenggung Jogonagoro meninggal, para pemberontak bersorak-sorak keluar dari pendopo kabupaten, kemudian saling mengajak merampok dan membakar rumah-rumah. Begitulah akhir tragis Bupati Pacitan yang baru menjabat 40 hari.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait