Minahasa, iNewsTuban.id - Buntunya perundingan antara pemimpin-pemimpin wilayah di Minahasa dengan Belanda memaksa bersiaga. Para walak atau tokoh-tokoh wilayah setempat bersiap menghadapi segala kemungkinan serangan pasukan Belanda.
Konsolidasi kekuatan dilakukan dengan mengirimkan pasukan ke Tondano untuk memperkuat pasukan yang ada. Pemimpin pasukan ditetapkan yakni Tewu dari walak Tondano yang dibantu Wailantukan, Walalangi, Rumaper, dan Rumambi.
Mereka mengirim utusan ke Filipina melalui Atep untuk memperoleh perlengkapan senjata. Situasi yang sedang berlangsung di Filipina mendukung maksud dan tujuan Minahasa.
Ketika itu Inggris yakni Raffles memulai gerakan penyusupan dalam upaya menyebarkan pengaruh di Kepulauan Filipina, berawal dari Kepulauan Sulu, Filipina Selatan.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait