"Utusan itu kembali ke Minawanua dengan membawa serta senapan, meriam, dan amunisi yang diperoleh dengan cara barter," demikian dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia.
Kontak senjata pertama antara Minahasa dan Belanda terjadi di Tonsea Lama. Sebelumnya, sebuah serangan tiba-tiba menyebabkan Koya berhasil direbut dan menewaskan bekas kepala walak Korompis dan membakar perkampungan di Koya.
Serangan berlanjut ke Tataaran tanpa mendapatkan perlawanan berarti. Pasukan yang dipimpin Letnan Jacobus Helder membuka jalan bagi pasukan Levi Sanders melanjutkan serangan ke Tonsea Lama. Sekelompok kecil pasukan Minahasa yang sedang membangun pertahanan mencoba menahan kedatangan pasukan Belanda.
Di Tataaran, pasukan Belanda mendirikan markas komandonya. Karena kekuatan yang tidak seimbang, pasukan Minahasa tidak dapat menahan gerak maju pasukan Belanda. Sejumlah serdadu Belanda mendekati Temberan dan membendung aliran sungai itu.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait