Hingga kini, 70% penjualan masih berasal dari offline, dengan 18 titik penjualan dan dua toko utama di Malioboro dan BSD. Namun kehadiran online sangat penting untuk menjangkau konsumen baru dan memperkuat citra brand.
Inovasi dan konsistensi membawa Batik Riyanti tampil di panggung internasional: New York Fashion Week, Putri Indonesia, hingga Jogja Fashion Week. Namun di balik gemerlap itu, mereka tetap menghadapi tantangan — dari peniruan desain hingga pengembangan bahan baku.
“Kami terus berusaha jaga kualitas dan layanan, karena customer online kami sering datang ke toko untuk merasakan langsung produknya,” ujar Aditya.
Kini, Batik Riyanti bukan sekadar merek batik. Ia adalah simbol adaptasi, keberanian, dan transformasi budaya — dari lorong Malioboro, hingga sorotan cahaya dunia.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait