Tokoh bernama Ken Arok merupakan cikal bakal Dinasti Rājasa yang mendapat porsi paling banyak dalam naskah ini dibanding para raja lainnya. Kisah kehidupan Ken Arok yang tertulis pada bagian awal Pararaton, banyak dibumbui mitos dan peristiwa ajaib yang terkesan tak nyata.
Misalnya, dia diceritakan mampu terbang menggunakan sepasang daun siwalan sebagai sayap, serta dari ubun-ubun kepalanya pernah keluar kawanan kelelawar yang menyerbu tanaman jambu milik gurunya.
Namun, Pararaton juga mengisahkan peristiwa sejarah, yaitu Ken Arok menaklukkan Negeri Daha pada Šaka 1144 (1222 Masehi). Angka tahun ini ternyata cocok dengan yang tertulis dalam naskah Nagarakṛtāgama.
Berbeda dengan Nāgarakṛtāgama yang menyebut penulisnya dengan nama samaran Prapañca, sampai saat ini belum ada informasi siapakah pujangga yang pertama kali menyusun Pararaton.
Sebenarnya ini tidaklah aneh karena pada umumnya naskah sastra berbahasa Jawa Pertengahan bersifat anonim, sebagai contoh, Kidung Harşawijaya, Kidung Rangga Lawe, Kidung Sorandaka, Kidung Sunda, dan Kidung Suņdāyana, semuanya anonim, tidak mencantumkan nama penulisnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait