Sang pangeran berjalan kaki sekitar 40 kilometer lewat jalan-jalan belakang pedesaan ke Desa Mojo, untuk mencari putra sulungnya yang menjadi murid kiai guru itu.
Segera setelah itu, Kiai Mojo ganti mengunjungi Diponegoro di Tegalrejo. Menurut Pangeran, hal ini dilakukan tanpa pemberitahuan dan undangan, tidak lama setelah Sang Pangeran pulang kembali dari semadi bulan puasa pribadinya di Selarong.
Kelak, hubungan antara Diponegoro dengan Kiai Mojo akan banyak berarti bagi keduanya, dan selama Perang Jawa akan menjadi semacam kutukan dan inspirasi pun bagi Diponegoro pun juga sang penasihat agamanya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait