Akibatnya, produksi krupuk menurun drastis dari biasanya 6 ton per hari, menjadi 4 ton per hari. Lebih dari itu, biaya produksi juga membengkak, untuk membeli gas LPG dan honor lembur pekerja. Dalam sehari sedikitnya 12 tabung gas LPG 3 Kg dibutuhkan untuk mengeringkan krupuk.
Meski demikian, produsen krupuk enggan menaikan harga. Seribu Pcs Krupuk Lembang masih tetap di jual Rp. 170.000,-. Dampaknya keuntungan produsen krupuk tergerus hingga 25 %.
“kendala di musim hujan ini yaitu hujan mendadak, jadi harus masuk oven semua, biasanya musim kemarau sehari sudah kering, ini kalau hujan harus dikeringkan dengan mesin oven dan menambah biaya gas lpg 1 tabung,” ujar Mohamad Prayitno, pengelola pabrik krupuk.
Editor : Prayudianto