“Kenapa sekarang influencer itu lebih disukai daripada media-media formal, karena orang melihat influencer itu lebih jujur, apa adanya, konten yang disajikan bukan setingan. Dengan seperti itu, pengikutnya merasa ini natural, beritanya manusiawi,” jelasnya.
Sementara media pemberitaan cetak maupun online, lanjutnya, dalam setiap menerbitkan konten pemberitaan harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti yang telah tercantum dalam standar operasional prosedur.
“Sehingga seharusnya media pemberitaan formal masih mempunyai keuntungan dibandingkan dengan influencer atau sumber-sumber berita lainnya. Nah, keuntungan itulah yang harus dijadikan media pemberitaan resmi bisa bertahan di tengah kompleksitas yang ada,” katanya.
Editor : Prayudianto