"Insya Allah beberapa waktu ke depan, ada sekitar 2.500 lebih guru atau ustad-ustadzah akan menerima insentif dari APBD Tuban," ucapnya.
Disisi lain, Mas Lindra juga menilai bahwa program beasiswa untuk S1 sebanyak 10 ribu dan S2 sebanyak satu ribu pertahun yang digagas Paslon Nomor Urut 1 dinilai tidak realistis serta tak terukur. Pasalnya, jika program tersebut dilaksanakan, maka akan memakan anggaran besar dan tentunya pasti bakal defisit triliunan.
"Ini jelas tidak mungkin, karena infrastruktur juga butuh biaya besar, dan kegiatan even-even yang lain juga besar," imbuhnya.
Lindra juga menyampaikan, untuk angka pengangguran tersebut masih berada dibawah angka di provinsi maupun nasional. Sehingga, sudah bukan saatnya untuk membuat pelatihan-pelatihan, namum harus menciptakan wirausaha baru.
"Sudah kami lakukan, bahkan sudah ada klinik UMKM mulai dari sisi perizinan, permodalan, serta event. Ini menjadi upaya kami untuk menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Tuban," pungkasnya.
Pasangan calon nomor urut dua Aditya Halindra Faridzky - Joko Sarwono menjelaskan, terkait keterlibatan masyarakat selama ini Pemkab Tuban telah mengadakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) baik ditingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten.
Editor : Prayudianto