Sementara itu, Budiyanto salah satu petani garam mengaku, senang mendapatkan pengenalan alat tersebut. Tentu kehadiran alat evaporator cepek itu bida meningkatkan produksi garamnya. Sebab, dapat meningkatkan produksi garam dengan waktu yang lebih cepat antara 7-10 hari.
"Apalagi dengan menggunakan volume air 1 m3 dapat menghasilkan garam 8-9 kg dalam sekali produksi," akunya.
Sedangkan anggota kelompok lainnya menyampaikan, dengan menggunakan alat Evaporator Cepek yang dikenalkan ini dapat memberikan solusi bagi kelompok masyarakat Desa Pliwetan. Karena rata-rata petani garam tidak memiliki lahan yang cukup untuk membuat produksi garam. Artinya dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang ukuran 1 x 3 m2 ternyata busa memproduksi garam.
"Selain itu, dapat memanfaatkan air laut yang ada di depan rumahnya. Karena beberapa rumah mereka berbatasan langsung dengan laut ya g sebagai bahan baku utama digunakan dalam membuat garam," timpal anggota Kugar itu.
Diketahui, melalui kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat yang diusulkan selama 1 tahun melalui dana HIBAH DRTPM PKM 2024 ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan produksi garam. Selain itu, dapat meningkatkan pendapatan petani garam di Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait