"Dan, Kampung Kelor ini sudah berjalan dengan bahan utama yang menonjol berbahan dasar daun kelor. Namun masih ada potensi lainnya seperti teh secang dan juga madu lebah klanceng," tambahnya lagi.
Ia berharap, kampung tematik kelor ini bisa menjadi sentra kelor di wilayah Gedongombo yang nantinya akan lebih dikenal luas.
"Semoga kampung kelor ini bisa lebih dikenal luas sebagai pusat pengolahan tanaman kelor di Kabupaten Tuban," ucapnya.
Ditempat yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Tuban Hart Novembria Susetyowati Agung Tri Wibowo menyebutkan, kampung kelor telah mewujudkan harapan mas Bupati Tuban. Bahwa di satu desa ada satu produk unggulan.
Berbagai hasil olahan kampung kelor ditampilkan dalam kunjungan tersebut. Foto : iNews.id. Siro
"Ini sudah diwujudkan oleh kampung kelor yang memiliki produk unggulan berupa bermacam-macam olahan dari taman kelor," imbuhnya.
Selain itu ia sedikit menyarankan terkait kemasan dari produk unggulan tersebut, yang menurutnya kampung kelor tersebut tidak hanya produk mentah atau bahan baku, namun juga sudah menghasilkan produk turunan yang dikemas untuk langsung dipasarkan ke konsumen.
"Selama ini kita sudah banyak mengkonsumsi produk sejenis, namun untuk produksi lokalnya kita baru kali ini mengetahui. Jadi mungkin dari segi kemasan dan pemasaran bisa dikembangkan lebih lanjut lagi," tegasnya.
Ia menyayangkan bahwa produk dengan rasa yang sudah layak untuk menjadi produk unggulan, namun tidak didukung dengan bentuk kemasan yang lebih baik lagi.
"Tadi kami sudah mencoba stik kelor, kerupuk kelor, kue pukis kelor, risoles kelor, puding kelor, wingko kelor semua rasanya enak sekali," sebutnya.
Terkait harga ia mengatakan sangat murah, bahkan rekan-rekan tim penggerak PKK Kabupaten langsung memborong berbagai macam produk hasil olahan kampung kelor.
"Satu bungkus besar kerupuk kelor hanya dibandrol 7000 rupiah, sangat terjangkau sekali," katanya.
Ia meneruskan, produk-produk ini sudah layak menjadi oleh-oleh buat tamu yang berkunjung ke Kabupaten Tuban. Namun dari sisi kemasan atau packaging harus diperhatikan dan dibuat semenarik mungkin.
"Ini harus terus dikembangkan, untuk mewujudkan perekonomian berasal dari rumah tangga," pungkasnya.
Editor : Prayudianto