get app
inews
Aa Text
Read Next : Ngeri, Mata Pemimpin Prajurit Belanda Berhasil Ditembak oleh Pasukan Pangeran Diponegoro

Usai Jepang Bombardir Ladang Minyak Tarakan, 1.300 Tentara KNIL Menyerah

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 14:38 WIB
header img
Ilustrasi tentara jepang saat Perang Dunia II. (Foto: AP)

MALANG, iNewsTuban.id - Serangan Jepang ke Tarakan menjadi salah satu babak kelam sejarah Hindia Belanda pada Perang Dunia II. Target utama mereka yakni ladang minyak strategis di Tarakan, Balikpapan, dan Palembang.

Pada 26 Desember 1941, pertahanan Hindia Belanda di utara Sulawesi berhasil dilumpuhkan. Kekuatan udara Jepang menghancurkan pangkalan Tondano di Sulawesi Utara, seperti yang mereka lakukan di Davao, Filipina.

Malam 10-11 Januari 1942, 6.000 tentara Jepang mendarat di Tarakan. Saat itu, operasi pengeboran minyak telah dihentikan dan api besar melalap tangki penyimpanan.

Sebanyak 1.300 personel KNIL, termasuk prajurit pribumi yang menjadi tentara bayaran Belanda, kehilangan semangat bertempur. Mereka menyerah pada 12 Januari 1942.

Namun, kabar penyerahan terlambat sampai ke pertahanan pantai. Pasukan KNIL sempat menenggelamkan dua kapal penyapu ranjau Jepang. Seminggu kemudian, 215 prajurit benteng meriam ditangkap, tangan diikat, lalu dilempar ke laut hingga gugur.

Penghancuran ladang minyak di Tarakan membuat Belanda waspada. Dua perwira dikirim ke Balikpapan dengan pesan peringatan, bahwa Jepang akan membunuh semua prajurit dan warga sipil jika fasilitas minyak dikuasai dalam kondisi utuh.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut